FC Barcelona

Senin, 25 Mei 2015

TEORI BELAJAR


Selasa, 28 april 2015 

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TEORI BELAJAR
 Terdapat 4 aliran didalam teori belajar diantaranya :
a.       Teori belajar behaviorisme
b.      Teori belajar kognitif
c.       Teori belajar humanistic
d.      Teori belajar konstruktivisme
 Berikut penjelasannya ………..
     A. Teori belajar behaviorisme
Behaviorisme atau Aliran Perilaku adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan,pikiran,atau perasaan dapat dianggap sebagai prilaku.
Menurut teori ini ,belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang telah dikatakan sudah belajar jika telah mampu bertingkah laku dengan cara baru sebagai hasil dari interaksi antara stimulus yang berupa proses dan materi pembelajaran dengan respon.
Contoh : seorang pelajar belum dikatakan berhasil dalam belajar ilmu pengetahuan sosial jika dia belum bisa/tidak mau melibatkan diri dalam kegiatan – kegiatan sosial di masyarakat,seperti : ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemilu ,kerja bakti,ronda, Dll.
Tokoh tokoh dalam teori behaviorisme antara lain:
ü  Ivan petrovich Pavlov
ü  John Watson
ü  Edward lee thorndike
     Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran
di dalam teori belajar ini ,seorang guru harus bisa menjadi contoh yang baik,
              memahami setiap karakter siswa ,setiap siswa juga harus mampu memprakte
              kan ilmu yang telah ia pelajari.menurut teori ini dalam belajar yang penting
              adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.aliran ini            menenekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
       Kekurangan dan Kelebihan Teori Behaviorisme
Kekurangan :
·         Pembelajaran siswa hanya terpusat kepada guru
Siswa hanya belajar dengan apa yang guru telah ajarkan.mereka tidak diajarkan untuk berkreasi sesuai dengan perkembangannya.
·         Siswa hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru.
Model pembelajarannya bisa dikatakan model kuno karena mereka menghafal apa yang didengar oleh guru.penggunaan hukuman biasanya sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkannya.
·         Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.
Menurut teori ini belajar merupakan proses pembentukan yang membawa peserta didik untuk mencapai target tertentu.apabila teori ini diterapkan terus menerus tanpa ada cara lain,maka bisa dipastikan mereka akan tertekan,tidak menyukai guru bahkan malas belajar.

              Kelebihan :
·         Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan.
·         Materi yang diberikan sangat detail hal ini adalah proses memasukkan stimulus yang dianggap tepat.
·         Membangun konsentrasi pikiran siswa.

      B. Teori Belajar Kognitif
Teori psikologi kognitif adalah bagian terpenting dari sains kogintif.sains kognitif merupakan himpunan disiplin ilmu yang terdiri atas : psikologi kognitif, ilmu computer,linguistic,intelegensi buatan,matematika,epistimologi,dan psikologi syaraf. Menurut teori ini tingkah laku manusia yang tampak tak dampat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental seperti : motivasi,kesenjangan,keyakinan, dan sebagainya.



Tokoh dalam teori belajar kognitif
-          Cognitive field (Kurt lewin)
Teori ini menitikberatkan perhatian pada kepribadian dan psikologi sosial,karena pada hakikatnya masing – masing individu berada didalam suatu medan kekuatan,yang bersifat psikologis,yang disebut life space.
Menurut teori ini,belajar itu langsung sebagai akibat dari perubahan dalam struktur kognitif. Perubahan struktur kognitif adalah hasil pertemuan dari dua kekuatan, yaitu, yang berasal dari struktur medan kognitif itu sendiri dan yang lainnya berasal dari kebutuhan dan motivasi internal individu.
-          Cognitive development (piaget)
Piaget memandang bahwa proses berfikir merupakan aktifitas gradual dari fungsi intelektual,yaitu dari berfikir konkret menuju abstrak. Berarti perkembangan kapasitas mental memberikan kemampuan baru yang sebelumnya tidak ada.dalam teori ini siswa harus diberikan suatu areal yang belum diketahui,agar ia dapat belajar.dengan adanya area baru ini siswa akan mengadakan usaha – usaha untuk dapat mengakomodasi. Dari area dan situasi itulah yang akan mempermudah siswa dalam perkembangan kognitif.
-          Teori belajar Benyamin S.Bloom
Teori ini menggunakan taksonomi untuk domain kognitif. Taksonomi adalah metode untuk membuat urutan pemikiran dari tahap dasar kea rah yang lebih tinggi dari kegiatan mental,dengan enam tahapan :
1.      Pengetahuan (knowledge) ialah kemampuan , menghafal , mengingat atau mengulangi informasi yang perna diberikan.
2.      Pemahaman (comprehension) ialah kemampuan untuk menginterpretasi atau mengulang informasi dengan bahasa sendiri.
3.      Aplikasi (application) ialah kemampuan menggunakan informasi ,teori,dan aturan pada situasi baru.
4.      Analisis (analysis) ialah kemampuan mengurai pemikiran yang kompleks,dan mengenai bagian – bagian serta hubungannya.
5.      Sintesis adalah kemampuan mengumpulkan komponen yang sama guna membentuk satu pola pemikiran yang baru
6.      Evaluasi adalah kemampuan membuat pemikiran berdasarkan kriteria yang ditetapkan
C.      Teori Belajar dari psikologi humanistic
-          Awal timbulnya psikologi humanistic
Akhir tahun 1940 an muncullah suatu perpektif psikologi baru.adapun orang orang yang berjasa dalam perkembangan ini , antara lain ahli – ahli psikologi klinik,pekerja – pekerja sosial dan konselor,gerakan ini berkembang dan kemudian dikenal sebagai psikologi humanistic,eksestransial,perceptual, atau fenomenologikal.
Dalam dunia pendidikan,aliran humanistis muncul pada tahun 1960 sampai dengan 1970-an dan adanya inovasi yang terjadi selama dua decade yang terakhir pada abad ke -20 ini.
-          Tokoh – Tokoh Teori Belajar Humanistis
a.       Combs
Combs adalah salah satu tokoh yang menonjol dalam aliran humanistis.
Combs menyatakan bahwa apabila kita ingin memahami perilaku orang kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang tersebut.combs dan kawan – kawan selanjutnya mengatakan bahwa perilaku buruk itu sesungguhnya tak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.apabila seorang guru mengeluh bahwa siswanya tidak mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu,ini sesungguhnya berarti bahwa siswa itu tidak punya motivasi untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh guru itu.apabila guru itu memberikan aktivitas yang lain,mungkin sekali siswa akan memberikan reaksi positif.
b.      Maslov
Menurut maslov didalam diri kita terdapat dua hal :
1.      Suatu usaha yang positif untuk berkembang
2.      Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu (maslov,1968)
Pada diri kita ,kadang kala kita punya rasa takut seperti takut untuk bertindak,takut untuk mengambil kesempatan,tidak percaya diri dan sebagainya.Tetapi usahakan untuk bisa maju kea rah keutuhan,keunikan diri, ke arah berfungsinya kemampuan,kea rah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu ia dapat menerima diri sendiri. (be confident )
c.       Rogers
Dalam bukunya “freedom to learn”,ia menunjukan sebuah prinsip – prinsip belajar humanistic yang penting,diantaranya adalah :
1.      Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami
2.      Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud – maksud sendiri.
3.      Belajar yang menyangkut suatu perubahan didalam persepsi mengenai dirinya sendiri,dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
4.      Tugas – tugas belajar yang mengancam diri adalah lebih mudah dirasakan untuk diasimilasikan apabila ancaman – ancaman dari luar itu semakin kecil
5.      Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah,pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda – beda dan terjadilah proses belajar.
6.      Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya
7.      Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung jawab terhadap proses belajar itu.
8.      Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya,baik perasaan maupun intelek,merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari
9.      Kepercayaan terhadap diri sendiri,kemerdekaan,kreatifitas lebih mudah dicapai apabila terutama siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain merupakan cara kedua yang penting
10.  Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar,suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatauannya ke dalam dirinya sendiri mengenal proses perubahan itu. 
T    B. Teori Belajar Konstruktivisme
-          Orientasi
belajar menurut konstruktivisme adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengkaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimikinya,sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan.
Teori kontruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generative,yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya.kontruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru,apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman.ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.didalam teori ini,satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa,namun siswa juga harus berperan aktif membangun sendiri pengetahuan di dalam memorinya.berdasarkan teori kontruktivisme makna belajar adalah aktivitas yang aktif,dimana peserta didik membina sendiri pengetahuannya,mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide – ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya (shymansky,1992)
-          Tokoh – tokoh teori belajar konstruktivisme
Ada beberapa tokoh yang menonjol dalam aliran kontruktivisme yaitu :
a.       Driver dan Bell
Driver dan bell mengajukan karakteristik sebagai berikut :
siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan,
belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa.
Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikontruksi secara personal
Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan,melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas.
Kurikulum bukanlah sekedar dipelajari,melainkan seperangkat pembelajaran,materi, dan sumber.
b.      J.J. Piaget
Tiga dalil pokok piaget yang berkaitan dengan perkembangan intelektual ,perkembangan kognitif atau biasa juga disebut tahap perkembangan mental,sebagai berikut :
-          Perkembangan intelektual terjadi melalui tahap – tahap beruntun yang selalu terjadi dengan urutan yang sama.maksudnya , setiap manusia akan mengalami urutan – urutan tersebut dan dengan urutan yang sama,
-          Tahap – tahap tersebut didefinisikan sebagai suatu cluster dari operasi mental ( pengurutan,pengekalan,pengelompokan,pembuatan hipotesis dan penarikan kesimpulan ) yang menunjukan adanya tingkah laku intelektual,
-          Gerak melalui tahap – tahap tersebut dilengkapi oleh keseimbangan , proses pengembangan yang menguraikan tentang interaksi antara pengalaman  dan struktur kognitif yang timbul.
c.       Tasker
Tasker mengemukakan ada tiga penekanan dalam teori belajar kontruktivisme antara lain , pertama adalah peran aktif siswa dalam mengkontruksi pengetahuan secara bermakna. Kedua adalah pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkontruksian secara bermakna.ketiga adalah mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.
-          Unsur penting dalam lingkungan pembelajaran konstruktivisme
a.       Memerhatikan dan memanfaatkan pengetahuan awal siswa
b.      Pengalaman belajar yang autentik dan bermakna
c.       Adanya lingkungan sosial yang kondusif
d.      Adanya dorongan agar siswa bisa mandiri
e.       Adanya usaha untuk mengenalkan siswa tentang dunia ilmiah


-          Kelebihan dan Kekurangan Teori Kontruktivisme
Kelebihan :
a.       Pembelajaran kontruktivistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri.
b.      Pembelajaran konstruktivistik memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa sehingga siswa  terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa.
c.       Pembelajaran konstruktivistik memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks.
d.      Pembelajaran kontruktivistik mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka setelah menyadari kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan gagasan mereka,
e.       Pembelajaran kontruktivisme memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan , saling menyimak , dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.

Kelemahan :
a.       Siswa mengkontruksi pengetahuannya sendiri,tidsk jarang bahwa hasil kontruksi siswa tidak cocok dengan hasil kontruksi para ahli sehingga miskonsepsi
b.      Kontruktivistik menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda.
c.       Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama,karena tidak semua sekolah memiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreativitas siswa.


KONSEP DIRI

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DIRI

Definisi konsep diri

·         Menurut Hurlock konsep diri adalah sebagai gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya . konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik , psikologis , sosial , emosional , aspirasi , dan prestasi.
·         Menurut William D .  Brooks bahwa pengertian konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita[1].
·         Centi mengemukakan konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri , konsep diri terdiri bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi , bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita harapkan .
·         Menurut Calhoun dan acoccela (1990) pengertian konsep diri adalah cara pandang individu terhadap dirinya akan membentuk suatu konsep tentang diri sendiri . konsep tentang diri merupakan hal yang penting bagi kehidupan individu karena konsep diri menentukan bagaimana individu bertindak dalam berbagai situasi.
·         Menurut pendapat stuart dan sundeen, pengertian konsep diri adalah semua ide, pikiran , kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain . hal ini termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya , interaksi dengan orang lain dan lingkungan , nilai – nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek , tujuan serta keinginannya
Penghargaan mengenai diri akan menentukan bagaimana individu akan bertindak dalam hidup . apabila seorang individu berpikir bahwa dirinya bisa , maka individu tersebut cenderung sukses , dan bila individu tersebut berpikir bahwa dirinya gagal , maka dirinya telah menyiapkan diri untuk gagal .

Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian konsep diri adalah cara pandang  secara menyeluruh tentang dirinya , yang meliputi kemampuan yang dimiliki ,perasaan yang dialami , kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.






Pengaruh konsep diri terhadap prestasi belajar

     Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar , karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar . prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya . keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
·         Fisiologis ( jasmani )
       Kondisi fisik pada manusia , seperti kesehatan yang prima , tidak dalam keadaan sakit , cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.
       Keletihan fisik pada siswa berpengaruh juga dalam prestasi belajarnya . menurut cross dalam bukunya the psychology of learning , keletihan siswa dapat dikategorikan menjadi tiga macam faktor , yaitu :
1.      Keletihan indra siswa
2.      Keletihan fisik siswa
3.      Keletihan mental siswa
·         Psikologis
       Setiap individu peserta didik , pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda – beda , tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya . beberapa pengaruh psikologis meliputi :
a.       Intelegensi / kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya .  kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal, selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebayanya.slameto pun mengatakan bahwa tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah .
b.      Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan . pernyataan ini sesuai dengan pendapat ngalim purwanto bahwa bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata attitude yang berarti kecakapan , yaitu mengenai kesanggupan – kesanggupan tertentu .
c.       Motivasi
Mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar . persoalan mengenai motivasi , motivasi dalam belajar adalah  faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan dalam belajar adalah  bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan . demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar .


[1] Rahkmat , psikologi komunikasi ,Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA,1991.hal.105.

Sabtu, 16 Mei 2015

Education



A.    Pengertian pendidikan dalam arti sempit
     Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat.Namun pendidikan dalam arti sempit sering diartikan sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka). Dalam arti sempit, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta didik. Sebagaimana kita maklumi, tujuan pendidikan suatu sekolah atau tujuan pendidikan suatu kegiatan belajar-mengajar di sekolah tidak dirumuskan dan ditetapkan oleh para siswanya.
 2.      Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individu dalam masyarakat cukup bervariasi, mungkin kurang atau sama dengan enam tahun, sembilan tahun bahkan lebih dari itu. Namun demikian terdapat titik terminal pendidikan yang ditetapkan dalam satuan waktu.
            Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau di dalam lingkungan khusus yang diciptakan secara sengaja untuk pendidikan dalam konteks program pendidikan sekolah. Dalam pengertian sempit, pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi peserta didik (siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi). Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar yang terprogram dan bersifat formal atau disengaja untuk pendidikan dan terkontrol. Dalam pengertian sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik profesional atau guru.

B.     Pengertian pendidikan dalam arti luas
            Sedangkan pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir).
Jadi pendidikan dalam arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life is education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu.
Dalam arti luas, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang lain.
2. Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life long education). Karena itu pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan individu yang bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan individu dengan Tuhannya, sesama manusia, alam, bahkan dengan dirinya sendiri.
3. Dalam hubungan yang besifat multi dimensi itu, pendidikan berlangsung melalui berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja untuk pendidikan maupun yang tidak disengaja untuk pendidikan.
4. Berlangsung bagi siapa pun. Setiap individu anak-anak atau pun orang dewasa, siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/ mahasiswa dididik atau mendidik diri.
5. Pendidikan berlangsung dimana pun. Pendidikan tidak terbatas pada schooling saja. Pendidikan berlangsung di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan di dalam lingkungan alam dimana individu berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas pada pendidik profesional.




C.     Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah
     Pendidik karena kedudukannya, adalah seorang pengambil keputusan. Setiap hari pada waktu melaksanakan proses pendidikan , pendidik dihadapkan pada tugas mngambil keputusan tentang bagaimana merencanakan pengalaman belajar, mengajar, membimbing mahasiswa, mengorganisasi sistem sekolah, dan banyak lagi hal – hal yang lain.
1.      Sumber-sumber pendidikan.
a.  Pengalaman.
                        Pengalaman adalah sumber pengetahuan yang telah banyak diketahui dan digunakan orang. Kearifan yang ditemukan dari generasi ke generasi merupakan hasil dari pengalaman, apabila kita tidak mengambil manfaat ari pengalaman itu mungkin kemajuan akan sangat terhambat. Kemampuan untuk belajar dari pegalaman sering dianggap sebagai ciri utama dari perilaku cerdas manusia. Meskipun demikian, sebagi sumber kebenaran, pengalaman mempunyai keterbatasan. Hal ini karena ada tidaknya pengaruh suatu kejadian terhadap seseorang akan bergantung kepada siapa orang itu. Kelemahan lain dari pengalaman ialah bahwa sering kali seseorang perlu mengetahui hal – hal yang tidak dapat dipelajari/diketahui lewat pengalamannya sendiri.
b. Otoritas
     Otoritas atau wewenang sering dijadikan orang dalam hal – hal yang sulit atau yang tidak mungkin diketahui melalui pengalaman pribadi. Artinya, orang mencari jawab dari pertanyaan itu dari oranglyang telah mempunyai pengalaman dalam hal itu, atau yang telah mempunyai sumber keahlian lainnya.
 c.Cara berfikir induktif
                              Kesimpulan yang berasal dari cara berpikir deduktif hanya benar apabila premis yang menjadi dasar kesimpulan itu benar. Francis Bacon (1561-1626), berpendapat bahwa para pemikir hendaknya tidak merendahkan diri begitu saja dengan menerima premis orang yang punya otoritas sebagai kebenaran mutlak. Bacon menyatakan agar para pencari kebenaran mengamati alam secara langsung dan membersihkan pikiran dari purbasangka dan gagasan-gagasan yang telah terbentuk sebelumnya, yang disebutnya sebagai “pujaan” (idol).

d. Pendekatan ilmiah
     Pendekatan ilmiah biasanya dilukiskan sebagai proses dimana penyelidikan secara induktif bertolak dari pengamatan mereka menuju hipotesis. Kemudian secara deduktif peneliti bergerak dari hipotesis ke implikasi logis hipotesis tersebut. Mereka menarik kesimpulan mengenai kesimpulan mengenai akibat yang akan terjadi apabila hubungan yang diduga itu benar. Apabila implikasi yang diperoleh secara deduktif  ini sesuai dengan pengetahuan yang sudah diterima dengan data empiris (yang dikumpulkan). Berdasarkan bukti-bukti ini, maka hipotesis itu dapat diterima atau ditolak.

        




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
 Bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing bagi kita, terlebih lagi karena kita bergerak di bidang pendidikan. Juga pasti kita sepakat bahwa pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan.



















DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Ngalim.1958.Ilmu Pendidikan.Bandung:Remadja Karya.
fourseasonnews.blogspot.com/.../pengertian-pendidikan-secara-umum.html
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEDAGOGIK/.../LPPOLRI.pdf